Meski
pelantikan Wali Nanggroe sudah berlangsung sepekan lalu, pembicaraan tentang
itu masih hangat sampai sekarang, mulai dari kantor pemerintahan hingga warung
kopi. Ada yang menanggapinya secara kontra ada pula yang pro.
Namun,
ada pula yang berupaya mencari celah untuk menjadi orang alam. Maklum, pajan chiet tapeuèk geulayang, meunyo kén
wateè get angèn. Tapi Nyak Kaoey tidak ambil pusing, Nyak Kaoey tahu mereka
ada maunya, mumèt ón kayeè lon tupeu
cicèm, teuseunyöm teukhém lon tupeu bahsa, begitu Endatu pernah berkata.
Nyak
Kaoey tahu kemana arah semua itu, ujung-ujungnya hanya politik kekuasaan.
Kepada masyarakat Aceh, Nyak Kaoey hanya mengingatkan jangan asal berkomentar,
nanti bisa jadi senjata makan tuan. Biarlah para birokrat dan politisi saja yang
berdakwa soal pro kontra itu. Bak gob
keumawe, bek gata tiek tanoh cak, bahaya nanti bila sudah dianggap
mengganggu orang. Marah besar mereka nanti, akibatnya bisa fatal.
Ingat
Endatu pernah bilang, bek gata juruet
bulöh beukah, teusie jaroë jitubiet darah. Jangan sembarangan cakap soal
wali nanggroe, apalagi dia memang sudah dilantik dan sah secara hukum menduduki
jabatan itu. Simpan pro kontra, mari rajut kesepahaman untuk membangun Aceh
tercinta.[]
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Bek Juruèt Bulöh Beukah"
Post a Comment