Mengapa orang ingin menjadi nomor satu dalam setiap hal yang dilakukannya? Pertanyaan sederhana tapi sulit untuk menyederhanakan jawabannya. Tapi ketika baca-baca buku The 48 Law of Power karyanya Roberte Greene, saya menemukan jawaban sederhana atas pertanyaan sederhana itu.
Dalam A Pocket Mirror for Heroes, Baltas Gracian yang diterjemahkan oleh Christhoper Maure (1996) yang dikutip Greene dalam buku itu dijelaskan, semua orang ingin menjadi yang pertama karena ingin bersinar dalam karirnya. Mereka bersinar bagai burung phonix jika orang lain belum mendahului mereka.
Menjadi yang pertama memberikan keuntungan besar. Keunggulan berada di depan menjadikan banyak keuntungan berlipat ganda dari orang di belakangnya. Untuk itu, jadilah yang pertama dalam bidang apapun, maka Anda akan mendapat banyak keuntungan.
Orang-orang yang telah menajdi pendahulu, mendapat kesuksesan karena mampu menjadi yang pertama, sementara orang yang mengikuti jejak mereka hanya penyapu sisa-sisa dari apa yang didapatkan orang yang pertama yang diikutinya. Jadilah diri sendiri untuk menjadi yang pertama, bukan pengikut yang manut pada aturan lama.
Apa yang menjadi pertama selalu nampak lebih baik, lebih orisinil dari pada apa yang muncul setelahnya. Jika seseorang menggantikan pendahulunya pada sebuah jabatan yang hebat, maka ia harus mampu menjadi yang terhebat dan berbuat minimal dua kali lipat dari pendahulu yang digantinya.
Karena itu menjadi nomor satu bukanlah hal yang mudah, lebih susah mempertahankannya tinimbang merangkak dari nomor belakang untuk menjadi yang pertama.
Jadi, dalam hidup ini, jangan tersesat dalam bayang-bayang keberhasilan para pendahulu, jangan terjebak dengan masa lalu yang ditinggalkan pewaris Anda. Ciptakanlah masa depan dengan menjadi yang pertama. Ciptakan ketenaran dan jati diri sendiri dengan mengubah jalur sejarah. Kuburkan kesuksesan para pendahulu, raihlah kekuasaan dengan menjadi yang pertama dengan cara Anda sendiri.
Belokkan sejarah kesuksesan para pendahulu dengan menciptakan sejarah kesuksesan diri sendiri. Bila perlu berkhianat terhadap diri sendiri sebagai jalan menuju yang pertama dalam bidang yang Anda tekuni. Jangan terpasung dengan masa lalu.
Lebih baik menjadi yang pertama membelokkan sejarah kesuksesan masa lalu. Untuk itu, beranilah menjadi orang pintar yang menunjuk muka sendiri bukan meraba dada busung meski harus para pendahulu.[]
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Nowor Wahid"
Post a Comment