Gabriel Omar Batistusa pencetak gol terbanyak sepanjang masa Argentina. Batigol mampu menyalip legenda Argentina lainnya sekelas Diego Maradona, Daniel Pasarela, dan Mario Cempes.
Batistuta mencetak 56 gol dalam 78 penampilan bersama tim nasional Argentina. Ia bermain untuk tim Tango selama tiga kali piala dunia yakni di Amerika Serikat (1994), Perancis (1998), Jepang dan Korea Selatan (2002). Batistuta merupakan striker yang ditakuti bek lawan, tendatangannya sangat keras dan akurat, ia juga sering mencetak gol dengan kepala.
Penyerang nasional Argentina, Hernan Jorge Crespo dalam majalah Liga Italia, Februari 1999 menggambarkan kehebatan Batistuta seperti ini, “Tendangan kaki kanannya sangat keras, itu salah satu kelebihannya. Saya berangan-angan untuk bisa menggantikan perannya di tim nasional. Banyak orang yang mengatakan saya penerus Batigol karena kemampuan saya dalam mencetak gol. Tapi saya rasa saya belum apa-apanya dibandingan dengan dia.”
Hal yang sama juga diungkapkan playmaker Argentina, Juan Sebastian Veron, seperti dilansir Kompas, April 2002. “Tidak semua tim mempunyai senjata rahasia seperti tim Tango. Kami punya Batigol, dialah yang terhebat.”
Begitu juga dengan mantan pelatih tim nasional Argentina, Daniel Passarela, dalam majalah Hai, 1996, ia mengaku kaget dengan kemampuan Batistutas. “Dia hanya memiliki kaki kanan yang luar biasa, tapi saya juga agak kaget, dia benar-benar dahsyat.”
Karena kemampuan Batistusa dalam mencetak gol, Javier Adelmar Zanetti, mantan kapten Inter Milan asal Argentina menyebutnya sebagai pembunuh sejati dalam kotak pinalti.
Di mata lawan, Batistuta mampu menjadi pembeda dalam tim Argentina, seperti diakui oleh gelandang nasional Inggris dan Mancester United, Paul Scholes sebagaimana dilansir Media Indonesia, Juni, 1998. “Duet Batistusa dengan Ortega membuat Argentina sangat berbahaya. Mereka pintar dan cepat, terutama Batistusa.”
Kemampuan Batistuta dalam menjebol gawang menarik perhatian para legenda sepak bola dunia lainnya. Harry Van Der Laan, penyerang FC Den Bosch dalam majalah World Soccer, 1999 mengatakan, “Banyak striker yang memiliki sebuah keahlian, tapi Batistuta memiliki semuanya. Dia mencuri bola dan langsung menembak ke gawang. Dia merupakan impian bagi semua pelatih dunia.”
Tentang ini diakui oleh pelatih tersukses Manchester United, Sir Alex Ferguson dalam majalah Football 365 dan Buletin VCI, edisi Februari 2000. Katanya, “Saya adalah salah satu pelatih yang mengagumi Batistuta. Sudah lama saya menginginkan dia di Old Trafford dan berada dalam daftar pemain The Red Devils.”
Begitu juga dengan mantan pelatih tim nasional Inggris, Glenn Hoddle, sebagaimana dilansir Media Indonesia, Juni 1998. “Batistuta mempunyai naluri mencetak gol yang baik. Dan yang saya suka darinya, dia memperlihatkan hal itu dalam permainannya. Dia merupakan pemain yang jarang membuat kesalahan di kotak pinalti.”
Sementara mantan pelatih tim nasional Belanda, Guus Hiddink, juga dalam Media Indonesia, Juni 1998 mengatakan, tim manapun yang menghadapi tim Argentina dan Fiorentina, yang lebih penting adalah mengatur irama sektor pertahanan, karena mereka memiliki penyerang berbahaya sekelas Batistuta.
Bagi mantan pelatih Fiorentina, Giovanni Trapattoni, Batistuta merupakan fenomenal. Dalam majalah Liga Italia, Januari, 1999, ia mengungkapkan, “Tak seorang penyerang pun dari klub yang pernah saya tangani memiliki kehebatan seperti Batistuta. Ia merupakan fenomenal, saya tidak mau menangani Fiorentina tanpanya.”
Tidak hanya di Argentina, Batistuta juga menjadi legenda di Italia setelah sembilan musim membela klub Fiorentina. Ketika klub ini terdegradasi ke seri B, ia tetap bertahan dan mampu membawa kembali ke seri A. Sebagai penghormatan untuknya, suporter Fiorentina membangun patung pria kelahiran Evellaneda, Santa Fe Argentina 1 Februari 1969 ini di depan stadion Artemio Franchi di Firenze Italia.
Meski berhasil membawa kembali Fiorentina ke seri A, namun Bati tidak pernah meraih scudeto di klub tersebut. Ia baru memenangkan gelar juara ketika pindah ke klub AS Roma. Nilai transver Batistuta dari Fiorentina ke AS Roma merupakan nilai tertinggi di masa itu yakni 70 Miliar Lira.
Pelatih AS Roma saat itu Fabio Capelo mengungkapkan dalam Majalah La Gazzeta, Mei 2000 bahwa jika ada yang mengatakan bahwa nilai trasver sebesar itu terdengar gila, tidak baginya. “Batigol memiliki kelas tersendiri, nilai sebesar itu tidak banyak. Ia adalah pemain istimewa, dengan adanya Batigol segala sesuatu jadi lebih baik. Hanya pelatih tolol yang menempatkannya di bangku cadangan saat dia fit.”
Legenda sepanjang masa Brazil, Pele juga sependapat dengan Fabio Capelo. “Nilai sebesar itu hanya lima persen dari apa yang dimili AS Roma, itu sangat pantas masuk ke saku pemain sehebat Batistuta.”
Ketika AS Roma berjumpa dengan Fiorentina, gol Batistuta menjadi penentu kemenangan AS Roma, ia tidak merayakan gol tersebut, sebaliknya malah menitikkan airmata. Sporter Fiorentina marah besar, patung Batistuta di depan stadion Artemio Franchi dirobohkan.
Batistuta merupakan pemain yang disegani kawan dan lawan, serta disanjung para pendahulunya. Ia memiliki kharisma tersendiri. Julinho Botelho, gelandang sayap Fiorentina tahun 1950-an menyebutnya sebagai pemain yang memiliki kemampuan yang lengkap. “Saya melihat gol Gabriel di TV saat melawan MU. Gol itu menegaskan kualitasnya. Dia adalah seorang pemimpin,” lansir La Gazzeta, Desember 1999.
Teman satu timnya di Fiorentina, Daniel Adani menganggap Batistuta sebagai nyawa tim. Bersama Batistuta mereka tidak pernah gentar menghadapi bintang-bintang dari berbagai klub. “Kami tidak akan merasa gentar dengan nama besar dari klub lain, baik Ronaldo, Rivaldo, Yorke, Cole, Kluivert, Dennis Bergkamp, Kanu, bahkan Suker dan Lopes. Kami tidak takut menghadapi siapa pun, karena kami memiliki Gabriel Batistuta,” tegasnya pada La Gazzetta, Februari 2000.
Penyerang nasional Italia, Chistian Vieri, malah menolak bila dirinya dibandingkan dengan Batistuta. Baginya, Batistuta merupakan ujung tombak terbaik di dunia. Begitu juga dengan penyerang nasional Brazil, Luiz Ronaldo yang selalu ingin diduetkan dengan Batistuta, tapi tidak pernah kesampaian. Ronaldo mengungkapkan hal itu dalam majalah Liga Italia pada Desember 1998.
Batistuta menghabiskan karir sepakbolanya di klub Al Arabi, Qatar dan beralih menjadi pemain Polo. Ia sering bolak balik antara Argentina dan Australia setelah memiliki sebuah hunian mewah di negeri kangguru tersebut.[iskandar norman]
Artikel keren lainnya:
2 Tanggapan untuk "Gabriel Omar Batistusa, Penyalip Maradona"
I Visit Your Blog This Is so Impresive. And I read Your All Article. Your Work Is Very Good Your Article Writting Is Professional I realy Like Your Work and Situs Judi Slot Gacor SLOT1288 bandar judi online terbaik Indonesia tahun 2021 yaitu SLOT1288. Situs Slot GACOR selalu memberikan promo welcome bonus 100% untuk member baru dan Promo Deposit Pulsa Tanpa Potongan Bonus 10%
Selamat datang di Agen Slot Online Terpercaya dan bandar slot online terbaik Indonesia tahun 2023 yaitu LUXURY1288. Situs Slot GACOR akan memberikan promo welcome bonus 100% untuk member baru dan Deposit Pulsa Tanpa Potongan.
Post a Comment