Ibarat laut, kerja juga punya riak. Irama muncul sebagai wujud dari alunannya. Dan kita adalah penunggang kapal dalam alunan itu. Sang nahkoda dituntut piawai merawat riak agar tak jadi gelombang.
Namun dalam hikayat laut, siapa pun bisa mengikuti arus. Larut dalam irama dan ayunan riak yang kecil itu. Nakhoda yang berani akan membelok kemudi, melabrak pakem umum, menerobos gelombang, bahkan badai. Maka dikenallah apa yang disebut ekspansi dengan perhitungan.
Tentu resiko besar akan muncul, kalau lah tidak karam, tentu terhempas ke daratan. Namun makin besar resiko yang muncul, makin besar pula nilai sukse yang akan dituai. Pertanyaannya, sanggupkan kita menggulung layer melawan angin yang membawa riak berwujud badai itu?
Bertrand Russel, filosof Inggris. Katanya, manusia punya banyak keinginan yang tak terhingga. Manusia berangan-angan. Dalam angan itu ada kemenangan-kemenangan yang dikhayalkan. Apabila khayalan itu dianggap mungkin, maka beragam upaya dilakukan. Maka menentang gelombang bukanlah hal mustahil.
Tapi ironisnya, ketika kita terpaku di dermaga karena takut pada desiran bahami yang disangka badai. Padahal selaku penunggang kerja, kita tak perlu khawatir pada hari esok. Kita tak perlu mengbuang-buang waktu untuk mengkhawatirkan hari esok, apalagi mencemaskan ketidakberesan masa lalu.
Tindakan lebih penting dari celoteh. Ingatlah adagium lama yang mengatakan laut pun akan dangkal ketika kita mampu berenang. Namun ketika menentang gelombang pasti masalah akan menghadang. Bekerja tanpa masalah juga mustahil. Tapi bagaimana melihat masalah itu sebagai energi positif untuk menghilangkan kuatir.
Bukanlah masalah yang menganggu kerja kita, tapi cara kita memandang masalah itu. Dalam Epictetus Compassion is the basic of all morality, Arthur Schopenhauer mengatakan, semua itu tergantung pada cara kita memandangnya.
Jadi, jangan terpaku di dermaga ketika kita mampu menunggang gelombang. Jangan takut tenggelam, karena sedalam apa pun laut, tak lebih hanya sedada bebek.***
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Riak"
Post a Comment