Membenci sesuatu itu mudah. Sementara mencintai susah. Kawan di samping saya tadi malam berseloroh. Kerja yang begitu ia cintai, harus berubah jadi benci hanya karena persoalan sepele, genset ngadat saat lampu tak menyala. Akhirnya terpaksa sama-sama memburu waktu entah dengan kecepatan berapa berita harus dicincang satu per satu.
Ia yang hari-harinya sangat humoris, tiba-tiba berubah jadi sinis bin sadis bak monster ketegangan. Saat tegangan listrik drop sampai angka nol, tegangan emosinya naik ke ubun-ubun. Repetan, omelan, entah apa lagi keluar begitu saja dari mulutnya.
Melihat tingkah polahnya yang benci dengan keadaan seperti itu, saya teringat pada percakapan Clark Kent dan Chloe di film Smallville. Clark Kent yang notabenenya seorang super hero, memiliki kekuatan untuk melakukan sesuatu, berubah jadi monster karena keadaan.
Begitulah kira-kira kawan saya dalam bencinya. Entah bagai mana saya harus menghentikannya, saat saya sendiri ikut merasakan hal yang sama. Aku bukanlah Lex Luthor dalam film itu yang memiliki cadangan kryptonite di gudang pabriknya.
Pun demikian, ternyata Clark masih punya cinta masih memiliki cinta, meski ada kadar naif di dalamnya. Tapi setidaknya itu telah membunuh keinginannya untuk jadi monster. Cinta benar-benar telah menjaganya dari keinginan menjadi monster.
Di sisi lain Lex Luthor tidak segan-segan berubah menjadi monster demi memenangkan sebuah hati. Begitu juga tadi malam, ada yang jadi monster dengan kebenciannya terhadap keadaan. Setidaknya jadi monster untuk dirinya sendiri dalam membunuh benci.
Sekali lagi saya masih bisa bersyukur, karena dalam pengejaran waktu yang menjelma seperti monster. Meski begitu banyak momok yang harus dilawan. Kawan di samping saya ternyata masih seorang kawan yang dulu. Dengan bencinya terhadap momok itu, ternyata ia masih memilih menjadi Clark yang cintanya membunuh keinginan untuk jadi monster. Meski kadang-kadang, di depan komputer ia jadi monster bagi diri sendiri entah untuk menyenangi siapa. Padahal sejatinya monster itu menakutkan. Entahlah karena kebencian tadi malam memang beda dengan cinta dan bencinya Clark Kent dalam Smallville. ***
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Benci"
Post a Comment