Tengku Muhammad Arifin merupakan anak seorang pangeran asal Bengkulu yang mempunyai hubungan dengan kraton Aceh. Ia pernah menikah dengan kemenakan Sultan Aceh. Ia berhasil meyakinkan Panglima Tibang untuk menggunakan jasanya sebagai penerjemah karena mengaku kenal baik dengan Konsul Amerika di Singapura, Mayor Studer.
Menurut M Nur El Ibrahimi dalam buku Selayang Pandang Langkah Diplomasi Kerajaan Aceh, Tengku Muhammad Arifin sebelumnya memang pernah bertemu dengan Studer. Ketika itu ia meminta bantuan kepada Konsul Amerika di Singapura tersebut untuk meminta bantuan agar ayahnya kembali mendapat mahkota kerajaan yang telah dicopot oleh Belanda.
Pertemuan kedua dengan Studer dilakukan Tengku Muhammad Arifin ketika mencoba menyeret Amerika dalam masalah Aceh. Sebelum Panglima Tibang ke Singapura Tengku Muhammad Arifin pernah menemui Panglima Angkatan laut Amerika di Hongkong, Laksaman Jenkis. Pertemuan dengan Jenkis itu dilakukan ketika ia singah di Singapura dalam perjalannya ke Kalkuta.
Saat bertemu dengan Jenkis di Singapura, Tengku Muhammad Arifin berpura-pura sebagai pangeran yang mempunyai hubungan dengan kerajaan Aceh. Kepda Jenkis ia menanyakan apakah tidak mempunyai keinginan untuk mengikat suatu perjanjian dengan Kerajaan Aceh.
Namun Jenkins menjawab bahwa Amerika tidak seperti Inggris dan Belanda. Amerika tidak mempunyai ambisi teritorial. Jawaban tersebut membuat Arifin tidak berani membuka mulut lagi. “Jadi, usaha Arifin untuk menyeret Amerika intervensi ke dalam hubungan Belanda dengan Aceh sudah dimulai sebelum Panglima Tibang tiba di Singapura,” jelas M Nur El Ibrahimy. [*]
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Arifin Aktor Pengkhianatan Singapura"
Post a Comment