Malem Dagang merupakan putra Negeri Meureudu yang diangkat oleh Sulthan Iskandar Muda sebagai panglima perang besar untuk menyerang Semenanjung Malaka. Menurut H M Zainuddin dalam buku Singa Aceh, Biographi Seri Sulthan Iskandar Muda, terbitan Pustaka Iskandar Muda, Medan (1957), Malem Dagang merupakan pria yang cerdik yang memiliki banyak kaum. Bersamanya juga diangkat Teungku Japakeh yang sama-sama dari Meureudu sebagai penasehat perang.
Konon menurut Hikayat Malem Dagang karangan Teungku Chik Pante Geulima, diangkatnya Malem Dagang sebagai Panglima Besar atas pemintaan Putroe Phang, permaisuri Sulthan Iskandar Muda. Alasannya, Malem Dagang dinilai sebagai orang yang berkepribadian teguh dan alim. Sementara pengangkatan Tengku Japakeh sebagai penasehat perang merupakan permintaan dari Malem Dagang kepada Sulthan Iskandar Muda.
Di hadapan Sulthan Iskandar Muda dan pasukannya, Malem Dagang menyatakan baru menerima jabatan sebagai panglima besar bila Malem Dagang yang dianggap sebagai guru spiritualnya itu ditunjuk sebagai penasehatnya. Permintaan itu dikabulkan oleh Sulthan Iskandar Muda. Keduanya kemudian meniggalkan negeri Meureudu bersama pasukan yang dihimpun Sulthan Iskandar Muda untuk menyerang semenanjung Malaka.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Malem Dagang, Panglima Penyerangan Malaka"
Post a Comment