Mesjid Madinah dibangun oleh Tgk Japakeh pada tahun 1623 Masehi setelah kembali dari perang menyerang Portugis di Semenanjung Malaka. Ini merupakan salah satu mesjid tertua dan bersejarah di Aceh.
Mesjid ini terletak di Gampong Dayah Kruet, Kemukiman Kuta Baroh, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya. Di dalam mesjid tua ini sampau sekarang masih tersimpan peninggalan masa lalu berupa sebuah guci, mimbar dari Arab, dan dua buah batu yang sering digunakan Tgk Japakeh untuk prosesi penyumpahan bila ada orang yang bersengketa.
Mimbar dalam Mesjid Madinah merupakan mimbar yang dibuat di Madinah Al Munawarah, Arab Saudi. Mimbar itu dibawa pulang oleh Tgk Japakeh ketika beliau kembali dari naik haji ke Arab Saudi.
Meski sudah agak lapuk karena usianya sudah sangat tua, di mimbar yang terbuat dari kayu ini masih terlihat jelas ukiran kaligrafi. Konon arsitek mesjid ini merupakan seorang muslim dari Tiongkok yang dikenal denan nama Husein Cina.
Dua buah batu bersejarah juga terdapat dalam Mesjid Madinah. Batu itu selain digunakan sebagai tempat mencuci kaki jamaah yang hendak shalat di dalam mesjid juga digunakan sering digunakan sebagai tempat membasuk kaki atau bersuci orang yang hendak disumpahkan oleh Tgk Japakeh bila terjadi suatu kasus atau perkara dalam masyarakat sekitar. Karena itu batu ini dinamai batei sumpah, yanki batu tempat orang-orang akan disumpahkan.
Selain itu juga terdapat guci siam, benda bersejarah lainnya yang terdapat dalam Mesjid Madinah. Guci ini terletak di pintu utama masuk ke dalam mesjid. Kabarnya guci Siam adalah guci yang dibawa pulang oleh Tkg Japakeh dari Arab ketika pulang naik haji. Bersama guci ini juga dibawa pulang dari Arab sebuah mimbar yang sampai sekarang masih tersimpan di dalam mesjid.[iskandar norman]
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Wisata Religi ke Mesjid Madinah"
Post a Comment