Sungguh memalukan. Aceh satu-satunya provinsi yang sampai hari ini belum menyerahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ke pusat. Berbagai kepentingan bermain dalam penyusunan anggaran, sehingga Aceh menjadi provinsi nomor wahid dari segi keterlambatan.
Bisa saja, dalam penyusunan anggaran beragam kepentingan politik ikut bermain. Dakwa dawi eksekutif dan legislatif, membuat APBD yang masih rancangan dibola-bolai. Klaim saling menyalahkan di media pun bermunculan.
Kondisi ini selaras betul dengan apa yang disampaikan oleh Peter L Berge pada tahun 1974. ia mengatakan, kebijaksanaan politik—termasuk penyusunan angaran di dalamnya--tidak dibuat dengan memahami akar masalah yang sesungguhnya, lantaran para pengambil kebijakan memang tidak memahami sosiologi masalah, yakni peta-peta sosial di seputar masalah.
Hasilnya, penyusunan rancangan anggaran pun bertele-tele. Waktu yang dihabiskan lebih banyak untuk saling menyalahkan, tinimbang mencari subtasi masalah dalam penyusunan anggaran yang seharusnya benar-benar memihak ke publik.
Inilah yang pernah disebutkan Eep Saefulloh Fatah sebagai bentuk ketidak pahaman pada sosiologi masalah, yang kemudian membuat masalah dan pemecah masalah menjadi dua hal yang berjauhan, bahkan tak berkaitan sama sekali.
Hal ini tidak lepas dari berbagai kekeliruan para penguasa yang mengambil kebijaksanaan tanpa mengerti sepenuhnya permasalahan yang dihadapi. Robert Barn mengatakan hal itu sebagai gagasan bodoh. Penyair Scotlandia yang hidup pada abat 18 tersebut (1759-1796) dalam puisinya berjudul “To a Louse” menulis, “O wat some powr’r the giftie gleus, to see oursels as other seeus! It wat frae many a blunder freeus, and foolish nation.” Katanya, jika kita bisa melihat diri sendiri seperti orang lain melihat kita. Kita bakal terbebas dari banyak kekeliruan dan gagasan-gagasan bodoh.
Eksekutif dan legislatif Aceh, seharusnya mampu melihat diri sendiri dengan cermin yang sesungguhnya, agar tidak larut dalam perdebatan di media, saling menyalahkan sehingga RAPBD Aceh sampai hari ini belum diserahkan ke pusat. Sekali lagi, ya sekali lagi, ini sungguh memalukan.***
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Memalukan"
Post a Comment