Katakan dengan kata ketika mulutmu bisu ditekan segan. Itu pesanku kawan, mengawali celoteh atas nasibmu. Sebagai pekerja kita senasib. Tak ada senioritas, karena jabatan hanya tuntutan struktur semata.
Jangan rendah diri ketika, aku menyebut karyamu sebagai “koyo”. Tahu kenapa, karena kita harus bekerja di bawah tekanan waktu dengan kondisi alat yang awut-awutan. Aku tahu, ketika kami duduk di kursi goyang, kamu berpanas-panasan sambil rebutan komputer di lantai atas.
Aku juga tahu, ketika rekan kita yang digelar “Pangkoop” suka berteriak “cepaaaaa…..tt” mengharap kerjamu kelar. Tapi ingat kawan itu hanya ekspresi untuk merenggangkan ratusan ribu urat sarafnya yang tegang ketika mengotak-atik kata yang kalian suguhkan.
Kawan……sekali lagi tak ada senioritas di sini. Hanya kebetulan saja Pangkoop itu lebih duluan makan asam garam, hingga ia bisa duduk di kursi goyang, ketika kalian saling berebutan komputer untuk mengejar jam tayang, menghasilkan berita yang diemban.
Ya kawan, sekali lagi aku harus katakan. Jangan rendah diri ketika banyak berita di halaman utama itu bukan atas nama kalian. Tapi atas identitas orang-orang yang menurutmu tidak pernah ada di kantor, yang dalam bahasamu, tak pernah tampak batang hidungnya.
Ingat kawan, ini semua proses. Setelah nanti kita bisa berdiri dengan kaki sendiri, itu akan kita tertibkan. Kamu tahu kan kawan, bukan hanya mereka saja, “Anto” pun masih bersileweran di setiap halaman. Untuk itu kawan, mari sama-sama kita bersihkan, agar namu, namaku, nama kawan-kawan kita semua, yang benar-benar ada batang hidungnya di kantor kita, bisa muncul di setiap halaman, tanpa orang luar.
Mengakhiri celoteh ini kawan. Aku pesan kembali padamu. Katakan apa saja yang mengganjal dibenakmu. Bila vokal terasa berat, gunakan kata sebagai senjatamu. Aku ingin mengutip celoteh lama, ”Kata-kata adalah serdadu, yang siap menyerang dan mematikan. Kata-kata adalah gerilya, pasukan bertopeng yang tak hentinya menyerbu” jadi bersuaralah dalam katamu. Sekali lagi katakan.***
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Katakan"
Post a Comment