Manusia hanyalah pelakon. Tuhan sutradara, malaikat yang jadi penonton. Pekerjaan manusia hanyalah tontonan bagi malaikat. Ia yang akan menilai, kirim kah atau kanankah lakon yang dimainkan. Penilaian yang juga akan dilaporkan kepada tuhan.
Di balkon pertunjukan bernama Aceh, tangan kanan malaikat protes. Kok yang kiri terus-terusan menulis, sementara ia lebih banyak diam. Selidik punya selidik, ternyata malaikat sedang mengkalkulasikan jumlah dosa para pejabat di Aceh.
Diantara sekian banyak coretan, terseliplah daftar nama pejabat di Badan Reintegrasi Damai Aceh (BRA). Mungkin, ini terkait dengan dugaan korupsi di badan tersebut senilai Rp4,5 milyar dalam pengelolaan dana anggaran tahun 2007 pada pos Program Bantuan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat.
Ternyata catatan malaikat tentang BRA itu, hampir sama dengan laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Perencanaan (BPKP) Aceh, yang telah memeriksa realisasi keuangan dan kegiatan Satuan Kerja (Sakker) Program Bantuan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat untuk masyarakat korban konflik sebesar Rp10,59 milyar, yang diperuntukkan bagi 1.059 korban konflik di enam kabupaten/kota.
Lagi-lagi malaikat geleng-geleng kepala, setelah menyimak satu persatu, nama-nama yang dicatatnya itu ternyata mereka yang sangat memahami tentang halal haramnya hukum tuhan. Mereka orang-orang yang religius. Malaikat menangis, kok legitimasi tuhan religius diinjak-injak.
Soal legitimasi religius, Emile Durkheim dalam buku The Elementary Forms of Religion Life (1961) mengatakan, itu hanya bisa dipahami dengan melihat peran sosial yang dimainkannya dalam menyatukan komunitas suatu masyarakat dibawah satu kesatuan ritual dan kepercayaan umum. Dan disinilah nafsu dijaga.
Ya nafsu dijaga agar kekirian resesif dibawah dominasi kanan. Dan malaikat bisa terus mencatat dengan senyuman. Untuk itu tentu manusia sebagai pelakon harus sadar. Bila kesadaran itu lenyap tertimpa nafsu, maka kehancuran akan berproses berembrio untuk melahirkan sebuah kenistaan. Kita berdoa semoga pejabat yang mengelola dana publik-termasuk di BRA-tidak dicatat atas nama kenistaan.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pelakon"
Post a Comment