Bagi orang kreatif, hidup itu perubahan. Ekspansi menuju kebaruan. Tidak statis pada satu lingkungan. Masuk komunitas baru, tentu ada tantangan baru. Disinilah energi ekstra dibutuhkan, hingga kreatifitas muncul dan terus berkembang.
Masalahnya, ide-ide personal tidak bisa wujud jadi ide “kita” ketika dalam komunitas masih ada bayang-bayang ke-aku-an. Akulah yang tahu segalanya, akulah seniormu, aku banyak makan asam garam, aku duluan makan pisang dari kamu, jadi kamu harus ikut titahku. Maka, proses pun mandeg.
Padahal, lingkungan baru itu ibarat botol, kita airnya. Ketika masuk dalam botol lonjong, air akan lonjong, masuk ke bentuk persegi, jadi persegi. Tapi satu hal, air tetap air jangan mau jadi minyak. Karena kita bukan kuda troya tunggangan kepentingan Mr X. Apalagi harus manut pada suara ke-aku-an.
Ke-aku-an ke-aku-an yang berserak, antara aku-mu, aku-ku, aku-nya, aku-mereka, mari kumpulkan jadi AKU tanpa ke dan an. Aku atas nama bersama, aku-nya kita, lalu ego sama-sama simpan di bawah meja kerja. Ambil kembali ketika mau keluar kantor. Kalau bisa buang jauh-jauh, itu lebih bagus. Karena kadang kala aku-nya aku juga menyeruak.
Ini bukan sok menggurui. Sekedar ajakan mengumpulkan ke-aku-an yang berserak. Penyatuan serpihan-serpihannya akan membuat AKU atas nama kita kuat. Kalau aku-nya, aku-ku, dan aku-mu itu air, maka aku kita adalah bah. Tentu dengan mudah kita akan “hantam” tembok pembendung jalan ke arah kebaruan.
Jika celoteh ini adalah ke-aku-an ku, harap masukkan ia ke dalam serpihan ke-aku-an yang terkumpul dalam aku-mu, aku-nya, dan aku-mereka. Hingga aku-ku bisa wujud jadi bagian aku bersama kalian.
Tapi kawan, egoku juga minta sedikit ruang. Dalam bilik ke-ego-an kita yang positif tentunya. Ijin aku tetap jadi air. Jangan harap aku jadi minyak, apalagi kuda troya. Pundakku tak kuat membawa kepentingan orang lain, selain kepentingan kita. Aku tetap akan jadi air, meski kadang kala, air mineral, kopi, teh, air tebu, bahkan air payau tempat indahnya teratai tumbuh hiasi taman demi Aceh bermartabat.***
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Ke-AKU-an"
Post a Comment