Sebentuk luka jiwa kini mencekam, setelah kesedihan kau tinggalkan, hingga hari-hari kesendirianku semakin panjang. Tuhan telah mengirim gelombang tungganganmu, hingga kita terpisah dan tahun-tahun yang kulalui berbalut kenangan.
Aku tak dapat berpisah dari derita ini tanpa sesalan. Kini cinta berjalan tertatih-tatih di tangga kerinduan. Lalu dengan jiwa telanjang kukenang masa silam. Aku tak dapat menarik diri dari masa lalu. Sehelai cinta yang kau tinggalkan telah menyelimutiku dengan kegetiran.
Malam ini, waktu terus membeku dan mengental. Jadilah aku pencari kesunyian dalam kisah kepergianmu. Andai Almitra ahli ramal yang dikabarkan Gibran abad lalu hadir padaku, akan kuminta dia mencaro jiwamu dalam rupa lainnya.
(Banda Aceh, 22 Februari 2008)
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Dalam Selimut Cinta"
Post a Comment